Harga Mobil Baru Bakal Murah Meriah, Mobil Bekas Masih Dilirik?


 
Jakarta - Harga mobil baru 'on the road' dapat tambah murah hampir 1/2 bila gagasan pajak mobil baru jadi 0 % betul terealisasi. Di lain sisi, mobil sisa di rasa tidak kehilangan peminat ditengah-tengah epidemi Corona.

Panduan Mencari Situs Slot Terbaik

Wawasan rileksasi pajak mobil baru telah disampaikan langsung oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, minggu kemarin. Rileksasi pajak mobil baru yang besarnya sampai 0% berefek pengurangan harga yang paling relevan pada mobil baru.

"Dari satu mobil seputar 40-45% masuk di kas pemerintah. PPN (pajak bertambahnya nilai) itu 10%, PPnBM (pajak pemasaran atas barang eksklusif) 10-125% sebutlah saja 15%. Itu sudah 25% masuk di kas Pemerintah (pusat). Bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) 12,5% selanjutnya PKB (pajak kendaraan bermotor) 2,5% bermakna 15% masuk di Pemda. Jadi keseluruhan 40%," kata Ketua I Kombinasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto pada CNBC Indonesia.

Simak juga: Pemerintah Ingin Gratiskan Pajak Mobil Baru, Anda Sepakat?Belumlah ada ketetapan sah masalah gagasan rileksasi pajak ini, juga berapakah saran stimulan yang dipenuhi pemerintah. Tetapi jika betul berlangsung pasti ada revisi harga jual mobil sekarang ini.

Menurut Pemerhati Otomotif sekaligus juga Akademisi Institut Tehnologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu, rileksasi pajak itu akan mengganggu pasar mobil sisa bila harga mobil baru turun di atas 10 % dari harga jual sekarang ini.

"Bila cuma turun 10% belum mengganggu harga mobil sisa yang sekarang juga telah turun harga dibanding pada harga di bulan yang serupa tahun 2019 kemarin. Bila harga mobil baru bisa terpotong seputar 10-25%, karena itu dia mempunyai potensi untuk makin mengganggu pasar mobil sisa. Efek lanjutannya, karena itu harga jual mobil sisa yang telah turun akan makin turun lagi," kata Yannes waktu dikontak detikcom, Senin (21/9/2020).

Simak juga: Sembuhkan Industri Otomotif, Menperin Saran Pajak Mobil Baru DibebaskanJika harga jual tidak turun lebih dari 10 %. Yannes meneruskan mobil sisa tetap jadi pilihan ditengah-tengah epidemi. Faktanya tambah murah, serta daya membeli yang loyo banyak warga yang tidak mempriotaskan untuk beli mobil.

"Desakan ketidaktetapan akan diperlebarnya kembali lagi PSBB karena meledaknya epidemi Covid-19 ini ekonomi itu benar-benar mendesak ekonomi warga. Ini tentu saja akan membuat beberapa warga bertambah fokus pada "safety first", yaitu jaga supaya mereka masih bisa penuhi keperluan setiap hari serta kesehatannya dibanding dengan keinginan untuk beli mobil pribadi yang baru," jelas Yannes.

Hal seirama diutarakan Senior Pemasaran Manajer WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih jika keperluan kendaraan pribadi di rasa penting untuk hindari penebaran Covid-19, karena itu mobil sisa yang dipandang mempunyai harga mobil murah masih jadi pilihan.

Simak juga: Agar Harga Semakin Mahal, Mobil Murah Masih Akan Dicari"Untuk calon konsumen mobil bergantung kebutuhannya, saat ini orang beli mobil sebab keperluan keamanan serta kesehatan, jadi (budget-nya) yang pas-pas saja, tidak perlu mahal-mahal."

"Orang membeli mobil baru kebutuhannya itu ia agar dapat bagus dahulu, prestige umumnya. Tetapi jika berdasar peranan, orang saat ini membeli mobil second," jelas Herjanto.

Postingan populer dari blog ini

Sebelum Belajar Nyetir Mobil, Simak 7 Step Sederhana Ini buat yang Masih Pemula

Konser Musik Drive-Thru di Denmark, Penonton Nonton dari Dalam Mobil dan Jaga Jarak

Tamiya, Mobil Balap Anak 90-an dan 2000-an Awal